Wabah virus corona mempengaruhi banyak hal, sampai sampai masalah potong rambut pun kena pengaruh. Apalagi bagi Jepang yang telah menerapkan situasi darurat secara nasional untuk benar-benar mengurangi “jumlah pertemuan langsung dengan orang dari jarak dekat.”
Potong rambut pun termasuk kegiatan dua orang dari jarak dekat, meski tidak terjadi kerumunan. Oleh karena itu sehari sebelum diberlakukan “situasi darurat nasional,” justru terjadi antrian di tempat potong rambut, sesuatu yang sebenarnya tak biasa terjadi di Jepang.
Memang Jepang baru pertamakali menjalankan “masa darurat”, sehingga memang belum ada aturan secara detail. Baru setelah banyak warga menanyakan ke pemerintah, akhirnya di dapat keterangan bahwa potong rambut tidak termasuk yang diminta untuk tutup. Ya, banyak warga yang lega karenanya.
Yang Sedikit dan yang Banyak

Beberapa orang yang pernah ke Jepang dan pernah saya temui, sebagian besar mengatakan bahwa di Jepang jarang melihat motor di jalanan. Memang dibandingkan di Indonesia, yang menggunakan motor di Jepang sangatlah sedikit. Kalau Anda tinggal agak lama di Jepang, selain menemukan yang sedkit juga akan menemukan yang banyak.
Di daerah hunian, sebagian besar di perkotaan, ada 3 hal yang banyak kita temui. Pertama yang banyak kita temui adalah tempat makan atau restoran. Jenis makanan aneka ragam, selain makanan Jepang juga banyak makanan dari negara-negara lain. Nomor dua yang banyak kita temui adalah dokter gigi. Hal ketiga yang banyak adalah tempat potong rambut atau salon.
Waktu pertama kali ke Jepang mungkin agak kaget saat melihat harga potong rambut. Di papan depan tertulis harga antara 3000 yen sampai dengan 5000 yen. Harga ini kalau di rupiahkan, maka ongkos sekali potong rambut di jepang bisa untuk ongkos potong rambut selama satu tahun di Indonesia. Oleh karena itu tidak mengherankan bagi para mahasiswa yang belajar di Jepang atau para pekerja magang (training) banyak yang potong rambut sendiri. Nah, yang menarik, akhir-akhir ini banyak “potong rambut cepat dan murah.” Harga potong rambut murah dan cepat adalah 1000 yen atau sekitar Rp. 142 ribu.
Tren Potong Rambut Cepat

Seperti halnya makanan atau pakaian, potong rambut adalah sebuah pilihan. Artinya tergantung gaya hidup masing-masing orang, mau pilih yang mahal atau yang murah. Kalau di tempat potong rambut yang mahal itu sekalian cuci rambut. Sebaliknya di tempat yang murah, tidak ada cuci rambut.
Di tempat potong rambut murah ini ada permintaan khusus yaitu kita diminta cuci rambut dulu sendiri sebelum potong, bisa di rumah atau kalau ada toilet di salon ini ya boleh cuci rambut di toilet asal bawa shampo sendiri. Waktu potong rambut pun singkat sekitar 10 menit, paling lama 15 menit. Potongan rambut kecil yang menempel di kepala dibersihkan dengan penyedot angin, atau ya mirip vacuum cleaner mini deh. Jadi, ini benar-benar potong rambut kering, tak ada air sama sekali yang membasahi kepala kita.
Untuk kalangan pria, potong rambut cepat murah ini banyak diminati terutama bagi mereka yang sibuk dan tidak mau menunggu lama. Kalau potong rambut di salon yang biasa maka harus reservasi atau pesan dulu. Tidak pesan juga bisa tetapi harus tunggu waktu kosong dan kadang juga tidak bisa karena hari itu penuh semua.
Ada sebuah usaha potong rambut cepat yang merupakan sebuah bisnis waralaba yakni QBHouse. Saya pernah melihat salah satu tempat potong rambut ini ada di peron atau platform kereta, tepatnya di station Nishi Kokubunji (JR Line), jadi sambil nunggu kereta datang bisa potong rambut.
Dalam suasana anjuran tinggal di rumah, maka bisa dicoba potong rambut sendiri, memang agak repot dan perlu guntung khusus. (Koresponden Tokyo, Sapto Nugroho / YK-1)