Situasi Tokyo Jelang Deklarasi Jepang dalam Keadaan Darurat

Situasi Tokyo Jelang Deklarasi Jepang dalam Keadaan Darurat

Jepang masih belum lolos dari bencana virus corona, bahkan sekarang sudah mulai agak gawat dalam artian pihak ikatan dokter Jepang sudah menyampaikan “kewalahan” artinya pihak rumah sakit dan tenaga medis sudah diambang batas kemampuan. Namun demikian pihak pemerintah masih belum menentukan situasi gawat darurat.

Tampaknya waktu memang bisa begitu cepat berlalu dan berganti suasana. Hari ini, Senin 5 April, di NHK dan Mainichi.jp saya baca ada rencana pemerintahan Jepang untuk mengumumkan deklarasi darurat pada esok hari, Selasa 6 April, dan akan berlaku mulai Rabu 7 April.

Dalam berita itu disebutkan, kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka kemungkinan akan menjadi sasaran pertama deklarasi darurat. Tujuannya tak lain adalah untuk meredam peningkatan jumlah kasus COVID-19. Apapun itu kami di Jepang sudah terbiasa untuk patuh kepada pemerintah, bahu membahu untuk satu tujuan bersama yakni keselamatan bersama seluruh warga.

Berikut ini catatan saya mengenai situasi di Jepang sampai akhir pekan lalu. Semoga ada waktu membaca dan berguna bagi teman-teman semua di tanah air.

Situasi Terakhir

Situasi Tokyo Jelang Deklarasi Jepang dalam Keadaan Darurat
Suasana pusat perbenjaan di Tokyo pada akhir pekan pertama April 2020 di Tokyo. Foto : Sapto Nugroho

Hari ini, tanggal 4 April 2020, situasi masih dalam taraf “anjuran” untuk tinggal di rumah, terutama di hari sabtu dan minggu. Data terkahir 3 April , jumlah orang yang terjangkit 2793, yang meninggal 73 orang. Untuk pengurangan lonjakan jumlah yang kena virus, mulai tanggal 3 April, Jepang menutup pintu masuk untuk orang asing dari beberapa negara ( 73 negara ) yang sudah kena dampak virus, termasuk Indonesia. Warga asing yang keluar sebelum tanggal 2 April bisa masuk kembali dengan syarat dia punya visa permanen atau visa long term.

Bersamaan dengan keputusan ini banyak maskapai penerbangan di Asia seperti Singapore AirLine, Cathay, Thai Air menghentikan hampir semua rute penerbangannya.

Berbeda dengan minggu lalu, akhir minggu ini hampir semua toko-toko tidak buka, kalaupun buka mereka tutup lebih cepat. Selain pegawainya supaya bisa tinggal di rumah, para pembeli pun akan sangat berkurang. Namun toko dan supermarket yang menjual makanan kebutuhan sehari hari tetap buka seperti biasa. Kereta dan bis tetap beroperasi seperti semula. Anak-anak muda yang minggu lalu tampak acuh terhadap anjuran ini, minggu ini mereka mulai timbul kesadaran untuk menjaga bersama. Situasi terasa lengang di Shinjuku, Shibuya, Harajuku dan Ikebukuro.

Tidaklah Mudah dan Perlu Kesiapan

Situasi Tokyo Jelang Deklarasi Jepang dalam Keadaan Darurat
Suasana pusat perbenjaan di Tokyo pada akhir pekan pertama April 2020 di Tokyo. Foto : Sapto Nugroho

Dalam situasi sekarang ini hampir semua kena dampaknya, tidak hanya yang kena virus dan pihak rumah sakit. Bagi orang yang penghidupannya tergantung kerja harian maka sangat sulit keadaannya. Oleh karena itu sampai sekarang sifatnya baru “anjuran” untuk tinggal dirumah. Pengusaha rumah makan dan penginapan pun sangat terkena dampaknya, beberapa penginapan tradisional sudah memutuskan untuk menutup usahanya.

Pengusaha restoran ada yang mencoba dengan menerima pesanan yang diantar dan dengan harga yang lebih murah, semua itu dilakukan untuk bisa saling membantu penjual dan pembeli. Memang dalam situasi seperti ini sebaiknya harus berpikir jernih bagaimana sebaiknya, jangan saling menyalahkan, tapi justru kesempatan untuk saling membantu.

Pemerintah pun tentu ingin membantu rakyatnya, tetapi jenis bantuan dan bagaimana membaginya pun tidak lah mudah memutuskannya. Pernah diberitakan bahwa tiap keluarga akan diberikan 2 masker dari kain, banyak yang berpendapat dan menanyakan bagaimana kalau anggota keluarga lebih dari 2 orang. Sampai saat ini belum terlaksana. Pemerintah ingin membantu terutama untuk yang sangat kesusahan.

Pajak dan Virus

Pernah saya cerita ke beberapa teman bahwa pemerintah Jepang atau negara mengetahui penghaslian semua warganya, termasuk warga asing yang tinggal di Jepang. Hal ini bisa terjadi karena tiap tahun kita harus melaporkan penghasilan kita ke kantor pajak. Untuk pegawai di kantor, proses pelaporan dan pembayaran dilakukan oleh pihak kantor. Untuk yang bekerja mandiri, atau usaha sendiri proses pelaporan penghasilan dilakukan mulai pertengahan February sampai pertengahan bulan Maret tiap tahunnya.

Dari besaran penghasilan ditentukan berapa besar pajak yang harus kita bayarkan. Dengan sistem pajak pendapatan yang sudah teratur dan rutin ini maka negara bisa mengetahui penghasilan tahunan dari warganya. Usaha pemerintah Jepang untuk membantu rakyatnya yang kena dampak virus, yaitu dengan memberikan bantuan sebesar 300.000 yen ( tiga ratus ribu yen ), atau kalau dihitung dengan kurs rupiah yang sekarang 1 yen = 150 rupiah , maka bantuan senilai 45 juta rupiah per keluarga.

Tapi bukan berarti semua dapat bantuan, bantuan diberikan hanya kepada keluarga yang pendapatan tahunannya sedikit. Sistem pembayaran pajak yang rapi ini memudahkan cara pembagian bantuan, jadi betul-betil bantuan diberikan kepada yang butuh atau yang penghasilannya sedikit.

Sedikit Tentang Avigan

Informas yang saya peroleh dari media dan teman yang dokter, Avigan bukan obat yang dijual secara bebas di toko-toko obat, bahkan dengan resep dokter pun tidak bisa begitu saja diperoleh. Produksi Avigan masih dalam pengawasan negara, karena termasuk obat keras. Jepang yang punya hak dalam produksi Avigan ini, dalam keterangan yang diberikan oleh sekretaris kabinet tanggal 3 April 2020, menyatakan lewat saluran diplomatik telah menerima permintaan Avigan dari 30 negara. Pemerintah Jepang sedang mengusahakan pemberian Avigan ini secara cuma-cuma ke negara yang memintanya. Semoga Indonesia juga sudah termasuk di dalamnya.

Demikian sedikit cerita hari ini, semoga kita semua tetap menjaga kesehatan kita masing-masing dan saling membantu.

(Sapto Nugroho, koresponden Tokyo / YK-1)

One thought on “Situasi Tokyo Jelang Deklarasi Jepang dalam Keadaan Darurat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *