Di Indonesia, ada banyak cara orang merayakan valentine. Ada yang kencan dengan sang pacar, ada yang berdebat di media sosial tentang hari valentine, bahkan ada yang sampai turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi dalam rangka merayakan atau menolak hari valentine.
Setiap orang punya caranya masing-masing dalam merayakan hari valentine, tergantung bagaimana mereka memaknainya. Begitupun dengan siswa-siswi SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, mereka merayakan hari kasih sayang itu dengan berbagi sembako ke warga di sekitar sekolah.
Para siswa begitu semangat menyusuri gang-gang sempit untuk membagikan sembako kepada warga sekitar sekolah.
“Seneng banget bisa berbagi berkat ke warga sekitar, bisa berbagi kebahagiaan juga, seru lah,” kata salah seorang siswa SMP Stella Duce 1, Samuel Noel Nathanael, Jumat (14/2).
Hal yang sama juga dirasakan oleh Clarissa Valencia Sajoga, siswa Stella Duce lainnya. Ada perasaan bahagia tersendiri ketika dia memberikan sembako langsung kepada warga sekitar.
“Seneng banget bisa ikut berbagi, walaupun mungkin enggak seberapa tapi mereka (warga) kelihatan senang juga,” ujarnya.
Meski panas dan capek, Clarissa merasa lega bisa ikut berbagi dan melihat senyum warga sekitar ketika menerima pemberiannya.
Valentine Bukan Sekadar Pacaran
Bagi Nathanael, hari valentine bukan sekadar tentang muda-mudi saling memadu kasih. Menurutnya, kasih sayang tak hanya soal memberikan cokelat atau bunga kepada pacar.
“Kasih sayang itu tidak harus dengan bentuk pacaran. Kita juga bisa mengasihi saudara-saudara kita yang membutuhkan, panti asuhan, korban bencana alam, atau yang lainnya,” kata Nathanael.
Senada dengan Clarissa, baginya kasih sayang itu luas. Mengasihi dan menyayangi menurutnya tidak semestinya hanya sebatas kepada pacar saja.
“Kasih sayang itu kepada semua orang,” lanjutnya.
Kepala SMP Stella Duce 1, Joko Sunarno mengatakan, hari valentine hanya sebagai momentum. Ada hal yang lebih esensial yang ingin diajarkan kepada para siswa, yakni saling berbagi dan mengasihi sesama.
“Tujuannya supaya anak-anak itu punya rasa peduli dan berbagi dengan orang lain,” ujarnya.
Mendekatkan Siswa pada Masyarakat
Acara bakti sosial ini merupakan agenda rutin tahunan setiap hari valentine. Seluruh bahan sembako yang dibagikan kepada masyarakat berasal dari para siswa. Selain warga sekitar, mereka juga membagikan sembako kepada para pedagang dan satpam hotel di sekitar sekolah, tukang sampah, penjual koran, penarik becak yang mangkal di dekat sekolah, serta satpam dan CS sekolah.
Total, ada 175 paket sembako yang terdiri atas beras, minyak, gula, dan terigu yang dibagikan. Selain itu, mereka juga membagikan sembako kepada panti asuhan.
Pendistribusian sembako yang dilakukan langsung oleh para siswa bukan tanpa alasan. Joko mengatakan, hal itu supaya siswa lebih mengenal masyarakat dan lingkungan yang ada disekitar mereka.
“Jadi supaya mereka lebih mengenal masyarakat. Selain itu juga agar mereka tahu, bahwa barang-barang yang mereka kumpulkan sudah disalurkan dan tepat sasaran,” ujar Joko.
Menurutnya, sekolah ingin agar para siswa bisa lebih kreatif dalam mengapresiasikan perasaan kasih sayang mereka. Supaya siswa bisa memahami bahwa kasih sayang itu luas, bukan hanya soal dua orang yang sedang dilanda asmara saja. (Widi Erha Pradana / YK-1)