Sempat Akan Terapkan Imun Komunal, PM Inggris Umumkan Lockdown 3 Minggu

Sempat Akan Terapkan Imun Komunal, PM Inggris Umumkan Lockdown 3 Minggu

Masih ingat mayoritas pejabat di Indonesia percaya bahwa virus corona atau Covid-19 tidak berbahaya karena sistem imun masyarakat Indonesia bisa melawannya?. Di hari-hari saat desakan masyarakat pada pemerintah untuk bersikap serius atas penularan corona makin kuat, Menteri Kesehatan Terawan malah membuat seremoni duta imunitas.

Seperti itulah yang terjadi di Inggris. Berpekan-pekan para pakar bidang kesehatan Inggris berdebat, bahkan melibatkan langsung Perdana Menteri Boris Johnson, tentang kemungkinan menerapkan herd immunity, yakni membiarkan para pemuda untuk terinfeksi corona sehingga tercipta sistem kekebalan bersama. Kalau di Indonesia, bayangkanlah dokter hewan Mohammad Indro Cahyono yang begitu percaya akan kemampuan herd immunity dalam melawan corona duduk semeja dengan Presiden Jokowi atau setidaknya Menteri Terawan, dan diliput live oleh televisi.

Namun, pada akhirnya pada Selasa (24/3) dini hari PM Inggris Boris Johnson memutuskan untuk mengumumkan lockdown atau penguncian total di Inggris selama 3 minggu ke depan. Dengan ini, pemerintah Inggris melarang orang meninggalkan rumah mereka atau bertemu dalam kelompok lebih dari dua orang sebagai bagian dari penegakan langkah-langkah menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran virus corona. Demikian dilaporkan media Inggris, telegraph.

“Tanpa upaya nasional besar-besaran untuk menghentikan pertumbuhan virus ini, akan tiba saatnya ketika tidak ada layanan kesehatan di dunia yang mungkin dapat mengatasinya,” tutur Johnson dalam pidatonya.

Dalam pidatonya kepada rakyatnya yang disiarkan langsung melalui televisi, Perdana Menteri mengatakan bahwa masyarakat tidak akan diizinkan meninggalkan rumah mereka, kecuali untuk beberapa alasan tertentu, dan dapat didenda £ 30 untuk pertemuan di luar dalam kelompok lebih dari dua orang.

Semua toko yang tidak penting akan ditutup, demikian juga pusat kebugaran luar ruangan, kios dan tempat ibadah, kecuali untuk pemakaman.

Langkah-langkah yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah Inggris ini dipicu oleh kekhawatiran di Downing Street bahwa langkah-langkah pencegahan penularan virus corona telah diabaikan oleh publik.

Di bawah kebijakan lockdown, anggota masyarakat tidak boleh meninggalkan rumah mereka kecuali untuk:

Belanja barang-barang penting, sesering mungkin.

Berolahraga di luar ruangan sekali sehari, sendirian atau dengan anggota rumah tangga

Menerima perawatan medis atau memberikan perawatan

Bepergian ke dan dari tempat kerja jika tidak mungkin untuk bekerja dari rumah

“Mulai malam ini, saya harus memberi instruksi yang sangat sederhana kepada para warga Inggris yakni kalian semua harus tinggal di dalam rumah,” tegasnya.

Tentang Herd Immunity

Sempat Akan Terapkan Imun Komunal, PM Inggris Umumkan Lockdown 3 Minggu
Ilustrasi herd immunity. Foto: Pixabay

Saat negara-negara di dunia mulai melagukan mantra ‘flatten the curve’ dengan berbagai macam variasinya, pemerintah Inggris minggu lalu masih mempertimbangkan pendekatan lain yang justru ingin meledakkan kurva. Orang-orang dengan gejala ringan mengisolasi diri di rumah, dan yang sehat tetap beraktivitas seperti biasanya.

Berdasarkan laporan dari ITV, pemerintahan Inggris ingin mengurangi dampak virus dengan membiarkan virus tersebut ‘melewati seluruh populasi sehingga bisa mendapatkan herd immunity atau kekebalan kelompok.’ Selain Liga Primer Inggris yang ditunda, kegiatan yang membuat kerumunan publik seperti sekolah, bioskop dan lainnya masih dibuka, bandingkan dengan negara lain yang sudah melakukan penutupan di ruang publik yang mengundang kerumunan.

Alih-alih meratakan curva dengan social distancing dan mengurangi kerumunan, pemerintah Inggris mengindikasikan langkah ekstrem dengan membiarkan anak-anak muda dan kelompok masyarakat dengan kekebalan tubuh yang baik untuk mengidap virus. Seseorang yang sudah terinfeksi virus dan berhasil sembuh, akan memiliki kekebalan tubuh yang bisa melawan virus tersebut, menjadi tameng hidup untuk melindungi kelompok masyarakat yang rentan.

Harus diingat, bahwa UK: kawasan seluas 242 km persegi lebih yang merupakan gabungan dari kerajaan Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara ini merupakan tempat yang melahirkan tokoh-tokoh berpengaruh di berbagai bidang penting kehidupan manusia, tempat munculnya ide-ide besar dan penemuan-penemuan hebat di dunia yang menyokong perkembangan peradaban. Inggris juga berada di urutan keenam negara Eropa dengan jumlah penderita Covid-19 terbanyak, setelah Italia, Spanyol, Jerman, Perancis, dan Swiss. Sebelumnya, WHO sudah menyatakan Eropa sebagai episenter baru wabah ini. Artinya, pilihan herd immunity adalah pilihan waras berdasar perhitungan matang dan bukan spekulasi tanpa riset mendalam soal genetika coronavirus seperti di sini terus digembor-gemborkan oleh seorang dokter hewan yang hanya mendasarkan keyakinannya pada pengetahuan umum dan elementer tentang virus corona sebelum varian terbaru : Covid-19.

Jalannya Debat

Sempat Akan Terapkan Imun Komunal, PM Inggris Umumkan Lockdown 3 Minggu
dok.istimewa

Menurut Professor Mark Woolhouse, seorang professor di bidang epidemiogi penyakit infeksi dari Univeritas Edinburgh, menyampaikan pada the independent bahwa konsep herd immunity adalah ‘dasar dari semua program vaksinasi.”

Bagaimanapun, kekebalan itu bisa terjadi secara alami, dia menjelaskan, “jika Anda telah terekspos pada infeksi apapun, cukup orang yang telah terekspos olehnya, telah mengembangkan antibodi dan kekebalan mereka pada infeksi tersebut, kamu bisa mendapatkan herd imunitas, dan virus itu tidak dapat menyebabkan epidemi dalam populasi tadi.”

“Itu tidak berarti infeksi ini tidak dapat menyebar selama di populasi masih terdapat kelompok yang rentan pada infeksi, tapi penyakit ini tidak akan meningkat dan menimbulkan epidemik,” lanjutnya.

Atau dengan kata lain, kerusakan yang ditimbulkan virus ini pada suatu komunitas atau populasi bisa ditekan yang merupakan keinginan kita bersama.

Vaccine Knowledge Project di Oxford University menjelaskan bahwa dalam detail besar, menggunakan analogi seorang yang terinfeksi melalui campak.

“jika seseorang dengan campak dikerumuni oleh orang-orang yang sudah divaksin melawan campak, penyakit tidak akan mudah menular ke orang lain, dan dengan cepat akan menghilang,” kata organisasi tersebut.

Ini disebut herd komunity atau kekebalan komunitas / komunal, yang memberikan perlindungan pada kelompok yang rentan pada sebuah komunitas, seperti bayi, dan manula ynag terlalu lemah untuk mendapatkan vaksinasi. Dalam kasus coronavirus, manula dan orang dengan riwayat penyakit kronis.

“Namun, tidak seperti vaksinasi, Herd Immunity tidak memberikan perlindungan level tinggi pada individu, dan lalu ini bukanlah alternatif bagus utuk mendapatkan vaksinasi,” kata VKP.

Shaun Lintern, koresponden kesehatan the independent,” sebagai virus yang baru, tidak ada orang yang memiliki imunitas terhadapnya, jadi semua orang bisa menjadi penderita virus ini,” katanya.

“Herd immunity hanya akan berdampak jika sebagian besar populasi telah dan selamat (dari virus) sehingga tubuh mereka sudah memiliki imunitas dan antibodi yang bisa melawan virus.”

Semakin banyak orang dari sebuah populasi mampu menyintas virus ini, semakin besar kekebalan komunitas didapat. Hasilnya, pemerintah bisa memfokuskan perawatan kesehatannya pada kelompok rentan.

Pada akhirnya, PM Johnson hampir saja mempercayai herd immunity untuk melawan corona. Namun, tentangan dari publik makin besar. Dalam sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh 229 ilmuwan dari bidang genetik hingga matematika yang berisi penolakan strategi yang dilakukan pemerintah dalam penanganan coronavirus, menyatakan bahwa pendekatan pemerintah tersebut “menambah beban NHS dan membahayakan banyak nyawa.”

Kelemahan Herd Immunity

Sempat Akan Terapkan Imun Komunal, PM Inggris Umumkan Lockdown 3 Minggu
Ilustrasi virus corona menyerang tubuh. Foto: Pixabay

National Health Service (NHS) adalah sistem pelayanan kesehatan di UK. Jumlah pasien yang membludak adalah ketakutan utama dari semua rumah sakit, tidak terkecuali di Inggris yang memiliki sistem pelayanan kesehatan yang baik.

Kelemahan utama dari herd immunity menurut Profesor Willem van Schaik dari Universitas Birmingham, adalah, jumlah orang yang harus terinfeksi dan sembuh yang sangat besar. Setidaknya ada 36 juta orang dari keseluruhan populasi.

“satu-satunya cara untuk membuat ini mampu bekerja adalah menyebarkan jutaan kasus dalam periode lama sehingga NHS tidak kewalahan.” Kata profesor yang merupakan salah satu ilmuwan yang mengirim surat terbuka pada pemerintah tersebut.

Kata kunci adalah kemampuan pihak rumah sakit dalam menangani jumlah kasus. Semakin banyak jumlah pasien, semakin keras kerja tenaga kesehatan, yang meningkatkan risiko pada pasien dan juga tenaga kesehatan.

Lalu, pada Jumat, 20 Maret lalu, Perdana Mentri Inggris Boris Johnson mengumumkan pembatasan minimal atau social distancing di negaranya. Meminta tempat hiburan, pub, kafe, dan restoran utuk ditutup. Memaksa penduduk yang biasa memenuhi bar dan pub untuk mengadakan ‘pesta perpisahannya’ menjelang kebijakan tersebut diberlakukan.

Perkembangan situasi yang begitu cepat memaksa pengambil kebijakan menerapkan langkah-langkah yang dirasa perlu, dalam hal ini: lockdown. Bagaimanakan Jakarta? Bagaimanakah Indonesia? (ESP/Anasiyah Kiblatovski/YK-1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *