Di gerobak angkringannya hanya tersisa beberapa bungkus nasi kucing dan beberapa tusuk sate telur puyuh. Padahal hari masih siang, tapi gerobaknya sudah lengang. Bahkan nasi ramesnya sudah ludes sejak jam makan siang. Dihajar pandemi memang membuat Nanang Raharjo, 41 tahun, pemilik angkringan di daerah Jalan Veteran, Jogja, ditinggal sebagian pelanggannya. Tapi di satu sisi, orang-orang baru hadir menggantikan mereka yang pergi.