Menjajal Aplikasi PeduliLindungi: Berasa Punya Pacar Posesif Banget

Menjajal Aplikasi PeduliLindungi: Berasa Punya Pacar Posesif Banget

Pemerintah Indonesia akhirnya mengikuti jejak sejumlah negara lain dalam mencegah penyebaran pandemi virus corona baru, yakni meluncurkan aplikasi tracing dengan nama PeduliLindungi.

Austria misalnya, telah meluncurkan aplikasi Stop Corona. Aplikasi ini akan melacak kontak antar penggunanya. Aplikasi juga akan memberikan informasi kepada penggunanya jika ada pengguna lain di sekitarnya yang positif terinfeksi virus SARS-CoV-2. Pemerintah setempat mengatakan akan terus meningkatkan fitur Stop Corona, misalnya dengan melakukan pengecekan apakah gejala yang dialami penggunanya cocok dengan gejala pasien COVID-19.

Tetangga kita, Singapura, juga telah meluncurkan aplikasi tracing serupa dengan nama Trace Together. Aplikasi ini memanfaatkan fitur bluetooth pada telepon pintar untuk merekam data pergerakan dan kontak penggunanya. Bahkan pemeritah Singapura telah mewajibkan warganya untuk mengunduh aplikasi ini.

Jika nantinya mereka dites dan hasilnya positif terinfeksi SARS-CoV-2 atau menderita penyakit saluran pernapasan, maka data di ponselnya bisa diunduh. Dari data itu, orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan orang tersebut bisa langsung dihubungi.

Aplikasi PeduliLindungi. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Sejumlah negara Eropa, meski masih terkendala regulasi perlindungan data yang sangat ketat juga sudah mulai mengembangkan aplikasi serupa. Misalnya proyek bersama yang digarap oleh negara-negara Eropa dengan melibatkan sekitar 130 ilmuwan. Proyek itu bernama Pan European Privacy-ProtectingProximity Tracing (PEPP-PT), untuk membuat aplikasi pelacakan berbasis bluetooth.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) meluncurkan aplikasi serupa bernama PeduliLindungi, sebuah aplikasi yang memanfaatkan jaringan bluetooth untuk melakukan tracking, tracing, dan fencing. Tujuannya, untuk melindungi penggunanya dari persebaran virus corona.

Meski sempat diterpa isu miring tentang kemungkinan kebocoran data pribadi, namun Menkominfo, Johny G Plate menegaskan data pribadi pengguna aman dan akan dihapus semua setelah pandemi berakhir.

“Hari ini saya tegaskan aplikasi ini aman dan data-data terkait dengan data pribadi perlindungan data pribadi telah kami lindungi dari Keputusan Menteri Nomor 171 Tahun 2020,” kata Johnny di BNPB seperti dilansir Kumparan, Sabtu (18/4).

Memasang PeduliLindungi

Foto: Tangkapan layar

Bermodal rasa percaya pada pemerintah bahwa data pribadi akan tetap aman, saya ikut mengunduh dan memasang aplikasi ini di ponsel saya. Di Play Store, aplikasi ini ternyata sudah diunduh lebih dari satu juta pengguna. Tak butuh waktu lama, proses pengunduhan selesai, dilanjutkan dengan proses penginstalan atau pemasangan.

Proses pemasangan tak jauh beda dengan pemasangan aplikasi lain pada umumnya. Pertama membuka, saya diperkenalkan dengan fitur-fitur yang dimiliki oleh PeduliLindungi seperti notifikasi zona merah dan notifikasi jaga jarak.

Setelah menampilkan sedikit perkenalan tentang aplikasi itu, sistem kemudian meminta saya untuk memasukkan nama dan nomor telepon. Tak masalah, nama lengkap dan nomor telepon saya masukkan dan menekan tombol “Kirim OTP” di layar ponsel untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.

Selang beberapa detik, sebuah pesan singkat dari PEDULICOVID masuk ke ponsel saya yang berisi kode One Time Password (OTP) untuk melakukan verifikasi. Kode saya masukkan, dan klik tombol verifikasi.

Berikutnya, saya dimintai persetujuan agar aplikasi dibolehkan untuk menyimpan nomor telepon saya dengan format yang terenkripsi, mengakses bluetooth, serta data lokasi. Nomor telepon itu, nantinya akan digunakan untuk membantu instansi pemerintah dalam mengidentifikasi dan menghubungi kita jika nantinya ditemukan ada riwayat melakukan kontak dengan seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun Orang Dalam Pemantauan (ODP), begitu keterangan yang tertulis di aplikasi itu.

Setelah saya mengizinkan aplikasi untuk mengakses bluetooth dan data lokasi, maka secara otomatis bluetooth dan GPS saya aktif. Aplikasi langsung menampilkan halaman utama berupa kapan saya terakhir memperbarui atau mengupdate lokasi saya.

Diingatkan Setiap Saat

Foto: Tangkapan layar

Selesai proses pemasangan yang tak butuh waktu 10 menit, saya mencoba untuk memperbarui lokasi saya, dan ternyata PeduliLindungi memperingatkan bahwa saya sedang berada di zona merah. Aplikasi ini juga memberi tahu saya, maksud zona merah adalah area atau kelurahan yang sudah terdata bahwa ada penderita COVID-19 atau PDP.

Benar saja, di blok yang sama dan hanya terpisah dua gang, memang ada dua PDP dan telah diumumkan oleh aparat desa beberapa waktu lalu. “Hati-hati! Anda berada di zona merah COVID-19,” tulis aplikasi itu.

Selain peringatan bahwa saya sedang di zona merah, aplikasi itu juga mengingatkan saya untuk menjaga jarak jika saya sedang berada di tempat umum atau keramaian. Saya juga diingatkan untuk tetap mengenakan masker dan segera menyelesaikan pekerjaan dan menjauhi kerumunan.

Peringatan zona merah dari PeduliLindungi memang tepat, namun nasihatnya agak meleset. Ya, sebab saya sedang ada di dalam rumah, tidak di tengah keramaian. Karena di dalam rumah, saya juga tidak memakai masker. Kemudian nasihat untuk segera menyelesaikan pekerjaan memang benar, tapi bukan agar saya bisa segera meninggalkan tempat saya sekarang, melainkan supaya artikel yang sedang saya kerjakan segera kelar.

Setengah jam berselang, notifikasi kembali muncul. PeduliLindungi ternyata tahu, saya belum beranjak dari tempat semula, sehingga dia memperingatkan “Anda masih berada di zona merah”. Semua notifikasi itu ternyata terekam oleh sistem dan bisa saya lihat dengan menekan tombol lonceng di pojok kanan atas layar ponsel saya.

Bagaimana Sebenarnya Aplikasi ini Bekerja?

Di aplikasi ini sebenarnya sudah dijelaskan bahwa PeduliLindungi akan menggunakan data yang diproduksi oleh ponsel kita dengan bluetooth aktif dan merekam informasi yang dibutuhkan. Ketika ada ponsel lain yang masih dalam jangkauan radius bluetooth yang juga terdaftar di aplikasi ini, maka akan terjadi pertukaran id anonim dan akan direkam oleh ponsel masing-masing.

Aplikasi ini kemudian akan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19, PDP, maupun ODP. Jadi, memanfaatkan sinyal GPS, sistem akan mendeteksi lokasi kita berada dan dengan sambungan bluetooth, aplikasi akan merekam dengan siapa saja kita pernah melakukan kontak.

Jika boleh mengibaratkan, dengan PeduliLindungi rasanya seperti punya pacar yang perhatiannya cenderung ke arah posesif karena sering nuduh dan ngatur-ngatur. Coba saja kalau bahasa peringatannya tidak terlalu formal, dibuat lebih santai dan romantis. Mungkin bisa membuat para tuna asmara merasa lebih diperhatikan dan punya kekasih.

Sayangnya, Corona bukanlah kekasih yang baik hati. Ia jahat dan dengan kejam siap membunuhmu. (Widi Erha Pradana / YK-1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *