Ironi Koala Setelah Seabad Lebih Jadi Ikon Pariwisata Australia

Ironi Koala Setelah Seabad Lebih Jadi Ikon Pariwisata Australia

Bahkan sebelum kebakaran hebat melanda Australia pekan lalu, koala sebenarnya telah “punah secara fungsional,” yakni meskipun populasinya masih bertahan, namun kelangsungan hidupnya terancam akibat perkawinan sedarah di antara mereka.

Bahkan sebelum kebakaran melalap semua yang tinggal di dalam hutan itu, pelestarian koala di Australia sebenarnya juga sangat sedikit dibicarakan.

Padahal koala adalah ikon paling penting yang menjadi identitas pariwisata Aussie. Sudah sebad lebih, koala lekat dengan pariwisata Australia.

Media ABC Australia mencatat, perangko kartu pos bergambar pertama sudah menampilkan gambar koala sejak 1903. Sejak saat itu koala terus tumbuh sebagai andalan iklan pariwisata Australia.

Dalam iklan terbaru yang diunggah Tourism Australia tiga pekan lalu di YouTube, koala kembali menjadi salah satu ikon yang paling ditonjolkan untuk menarik wisatawan. Kylie Minogue, bintang utama iklan itu tampak sedang bersantai di sebuah batang pohon eucalyptus di Sydney Harbour bersama sejumlah ekor koala yang terlihat sangat menggemaskan.

Namun api tak peduli dengan keimutan koala. Kebakaran lahan yang menghanguskan total lahan lebih dari 7,3 miliar hektar di enam negara bagian itu turut menjadikan makhluk menggemaskan itu sebagai korban. Hingga 30 persen populasi koala dari pantai New South Wales (NSW) diperkirakan telah hilang akibat kebakaran dahsyat itu. Akibatnya koala, ikon pariwisata nasional Aussie itu, terancam benar-benar mengalami kepunahan.

Penciptaan Ikon

penciptaan ikon koala australia
Koala. Foto : Pixabay

Masih dari ABC Australia, koala dipamerkan di Kebun Binatang Melbourne dari tahun 1861 dan di Kebun Binatang Taronga dari tahun 1914. Tetapi pada saat yang sama, koala diburu dengan kejam untuk diambil bulunya sepanjang abad ke-19. Praktik kejam ini hanya berhenti pada akhir tahun 1920-an.

Pada 1930-an, tiga taman satwa liar bertema koala, yakni Taman Koala di Pennant Hills, Sydney, Taman Lone Pine Koala di Sungai Brisbane, dan Taman Ular Adelaide serta Peternakan Koala telah dibuka untuk bisnis. Pada 1933, Dorothy Wall menulis sebuah buku fiksi berjudul Blinky Bill, di buku ini Dorothy Wall menjadikan koala sebagai karakter tokoh utamanya.

Sebelumnya, pada 1931, seorang zoologis, Ellis Troughton juga telah menerbitkan buku berjudul Furred Animal of Australia yang bercerita banyak tentang koala. Sejarawan Charles Barrett pada 1937 juga menerbitkan buku, Koala: The Story of The Native Bear. Karya-karya itu cukup mempengaruhi sikap publik terhadap koala.

Sydney Morning Herald, pada 1934 juga sudah menyebut koala sebagai ‘hewan peliharaan Australia’. Namun yang paling terkenal hingga saat ini adalah ketika binatang itu menjadi ikon dalam kampanye iklan Qantas sejak 1967 hingga 1992.

Hilangnya Ikon Pariwisata

Sebuah studi yang dilakukan pada 2014 menunjukkan koala menyumbang 3,2 miliar dolar AS untuk sektor pariwisata Australia dengan melibatkan 30.000 orang pekerja. Sampai awal 2020 ini, Australia memiliki 68 kebun binatang dan taman margasatwa yang memamerkan kurang dari 900 koala. Bagi wisatawan internasional, berfoto dengan koala menjadi hal wajib.

Koala yang menggemaskan dan sangat dimanjakan seperti di dalam iklan tourism Austalia, sayangnya, sangat jauh berbeda dengan nasib koala-koala di alam liar yang sangat mengerikan.

Kebakaran semakin memperparah populasi koala yang sebelumnya sudah dihadapkan pada berbagai ancaman seperti perusakan dan fragmentasi habitat, perkawinan sedarah yang membuat variasi genetic turun drastis, penyakit, kecelakaan mobil, serta serangan anjing liar. Penelitian terbaru juga menunjukkan koala rentan terhadap perubahan iklim yang menyebabkan berubahnya status gizi daun eucalyptus, suhu yang terlalu panas, dan kebakaran hutan.

Melepaskan Koala dari Kepunahan

Warga Australia jelas menunjukkan bahwa mereka bersedia mengambil tindakan untuk melindungi koala. Melalui kampanye GoFundMe, mereka berhasil mengumpulkan dana hampir 2 juta dolar Australia untuk membangun Rumah Sakit Port Macquarie Koala.

Pencurahan emosi dan dukungan finansial mencerminkan hubungan kuat yang dirasakan orang Australia terhadap koala. Hal ini terbentuk dari interaksi fitur-fitur seperti bayi koala dan banyaknya representasi dalam budaya populer termasuk tentu saja, pemasaran pariwisata. Sayangnya, kemungkinan besar, koala akan terus dieksploitasi untuk kepentingan nasional melalui perannya dalam dunia pariwisata bahkan ketika dia harus mengalami kenyataan pedih: kepunahan.

Kelangsungan hidup jangka panjang koala pada akhirnya terletak pada pemerintah Australia dan kebijakan mereka tentang pembukaan hutan, manajemen kebakaran, dan perubahan iklim. Jika wisatawan masa depan datang ke Australia masih ingin bertemu dengan koala di alam liar, perlindungan habitat merupakan upaya paling vital dalam rangka melindungi binatang yang pelukable ini dari kepunahan. (Widi Erha Pradana / YK-1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *