Bagaimana Bicara Soal Perang pada Anak Sesuai Usianya?

Bagaimana Bicara Soal Perang pada Anak Sesuai Usianya

Serangan Amerika terhadap Iran yang menewaskan Jenderal Qassem Sulaimani minggu lalu langsung dibalas Iran dan membuat masyarakat khawatir ini semua akan berpotensi menjadi Perang Dunia ke-3.

Sementara orang dewasa bergulat dengan berita yang luar biasa, anak-anak juga mungkin mendengarnya dan merasa takut. TV, media cetak dan media online, ramai menjadikan serangan Amerika sebagai berita utama. Anak-anak tak pernah bisa lolos dari keriuhan berita perang.

Wajar jika ingin melindungi anak-anak dari hal-hal menakutkan tentang perang, tetapi orang tua harus siap untuk membicarakan hal ini dengan anak-anak mereka.

Pakar pengasuhan Amerika, Dr. Deborah Gilboa (terkenal dengan Dr. G), seperti dimuat di today.com mengatakan untuk berbicara dengan anak-anak tentang perang, lakukanlah berdasarkan usia mereka.

Pra Sekolah hingga Usia 8 Tahun

Untuk anak-anak usia ini, Dr.G merekomendasikan untuk memberi mereka informasi faktual yang terkait dengan diri kita, harus pendek dan jelas. Misalnya dengan mengatakan, “Ada perang nun jauh di sana tapi sudah ada tentara yang memastikan keamanan kita. Tapi tetap ini adalah masalah besar orang dewasa di seluruh dunia.

Jika mereka mengajukan pertanyaan lanjutan, jawablah secara sederhana dan perkuat nilai yang ingin anda sampaikan.

Jadi jika seorang anak bertanya, “Mengapa mereka berperang?,” orang tua dapat mengatakan, “Mereka berperang tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas sebuah masalah, tetapi jauh dari kita, kok.”

Sangat penting bagi orang tua untuk meyakinkan anak-anak mereka dan melakukan dialog terbuka.

Usia 8 hingga 10 Tahun

Sekali lagi, Gilboa menyarankan orang tua untuk tetap memberi pesan sederhana dan berbagi pelajaran tentang apa yang penting bagi keluarga anda. “Mungkin terasa bahwa dalam hidup anda atau kehidupan anak anda bahwa pesannya adalah tentang keselamatan atau bagaimana menjadi seorang patriot,” katanya.

Ketika anak-anak mengejutkan orang tua dengan pertanyaan tentang perang dan ortu tidak siap untuk menjawabnya, tidak menjadi masalah. Katakan saja beri waktu untuk mencari jawabannya, dan kembali ajak mereka berdiskusi jika sudah siap. Itu akan membantu anak-anak memahami bahwa orang tua adalah sumber tepercaya.

Jika anak bertanya tentang perang itu adalah suatu kelebihan karena ortu jadi tahu apa yang mengkhawatirkan anak-anak mereka.

Sekolah Menengah Pertama

Orang tua harus mulai dengan bertanya kepada anak-anak sekolah menengah, apa yang mereka ketahui tentang perang, sehingga ortu dapat menjawab pertanyaan spesifik anak-anak mereka.

Mengajukan pertanyaan juga memungkinkan orang tua untuk mendorong anak-anak mereka ke fakta yang sesungguhnya dan memperbaiki jika ada kesalahpahaman.

Jika orang tua tidak tahu jawaban atas sesuatu, mereka harus mencarinya bersama anak-anak. Ini memberi manfaat tambahan dengan menunjukkan kepada anak-anak di mana menemukan informasi yang dapat dipercaya dan melatih cara berpikir kritis tentang validitas sumber. Ortu harus menjadi bagian dari proses dan percakapan. (Maya Puspita / YK-1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *