Pemkot Yogyakarta Catat Ada 7.832 Pelaku UMKM di Kota Yogya

Ilustrasi pelaku UMKM Jogja. Foto: Dok. Pemkot Yogya

Pemerintah Kota Yogyakarta terakhir kali memperbarui data pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada tahun 2023. Dari hasil pembaruan yang dilakukan Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM (Perinkop UKM) Kota Yogyakarta, ada 7.832 pelaku usaha yang terverifikasi dan tervalidasi aktif di lapangan.

Kepala Dinas Perinkop UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo atau Totok, menjelaskan proses pembaruan data tersebut merupakan tindak lanjut dari basis data Online Single Submission (OSS) yang mencatat sekitar 16 ribu pelaku usaha.

“Yang baru kita update ini masih on going. Sampai dengan tahun 2023 itu ada sekitar 7.832 data UMKM yang kita update,” kata Totok saat ditemui Pandangan Jogja, Rabu (15/10).

Menurutnya, penyisiran dilakukan karena banyak pelaku usaha yang tercatat di OSS sudah tidak aktif atau beralih bidang usaha.

“Kadang dulu tercatat jual mie ayam, tapi setelah dicek sudah tutup atau ganti usaha. Jadi pembaruan itu penting supaya datanya akurat,” ujarnya.

Kepala Dinas Perinkop UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo. Foto: Pandangan Jogja/Gigih Imanadi Darma

Totok juga menuturkan bahwa sebagian pelaku usaha mendaftar OSS hanya untuk memenuhi syarat administratif saat program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) digulirkan.

“Banyak yang waktu itu bikin NIB hanya untuk dapat BPUM. Setelah itu usahanya tidak lanjut, tapi datanya tetap tercatat aktif,” jelasnya.

Data hasil pembaruan 2023 kini disusun lebih detail berdasarkan alamat, jenis produk, permasalahan, dan bentuk intervensi agar pembinaan pemerintah lebih tepat sasaran.

“Kami ingin pembinaan itu by address, by product, by problem, by intervensi, supaya jelas sasaran tembaknya, tidak lagi mengambang,” kata Totok.

Ia menambahkan, karakter pelaku usaha mikro yang dinamis membuat data cepat berubah.

“Pelaku UMKM ini belum stabil. Hari ini jualan kuliner, bulan depan bisa pindah ke kerajinan. Jadi pembaruan data memang harus terus dilakukan,” pungkasnya.